Jumat, 01 Desember 2017

LAPORAN HASIL RISET TENTANG KONSEP RAHMATAN LIL ALAMIN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM STUDI JALAN TOL DI DESA MASIN KECAMATAN WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Islam adalah agama rahmatan lil alamin, pernyataan itu sebenarnya adalah kesimpulan dari Firman Allah dalam Al Quran Surat Al-Anbiya ayat 107, yang berbunyi :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Artinya :
“Dan tidaklah kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.”( QS. Al-Anbiya:107)

Dengan demikin kehadiran Islam ini bukan untuk bencana dan malapetaka, tetapi untuk keselamatan, untuk kesejahtraan dan untuk kebahagiaan manusia lahir dan batin, baik secara perseorangan maupun secara bersama- sama dalam masyarakat. Islam ibarat ratu adil yang menjadi tumpuan harapan manusia. Ia harus mengangkat manusia dari kehinaan menjadi mulia. Membebaskan manusia dari segala macam kedzaliman, melepaskan manusia dari rantai perbudakan, memerdekan manusia dari kemiskinan rohani dan materi, dan sebaginya. Tugas Islam memberikan dunia hari depan yang cerah dan penuh rahmat. Manusia akhirnya merasakan nikmat dan bahagia  karna Islam. Kebenaran risalah Islam sebagai rahmat bagi manusia, terletak pada kesempurnaan itu sendiri.
Umat Islam hendaknya memimpin jalannya sejarah menuju kepada hidup dan kehidupan yang bahagia ( hayatun toyyibatun ) dalam rangka masyarakat yang sejahtera dan bahagia dibawah naungan ampunan Allah swt. ( baldatun toyyibatun warabbaun ghafur ) betapa tinggi fungsi umat Islam ditengah-tengah kancah kehidupan manusia. Allah berfirman  dalam surah Ali-Imran ayat 110
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ...
Artinya :
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah...”(Q.S. Ali-Imran:110)
Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu aktifitas befikir menyeluruh dan mendalam dalam rangka merumuskan konsep, menyelenggarakan dan/atau mengatasi berbagai problem Pendidikan Islam dengan mengkaji kandungan makna dan nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis. Dari sisi lain, Filsafat Pendidikan Islam diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji secara menyeluruh dan mendalam kandungan makna dan nilai-nilai al-Qur’an/al-Hadis guna merumuskan konsep dasar penyelenggaraan bimbingan, arahan dan pembinaan peserta didik agar menjadi manusia dewasa sesuai tuntunan ajaran islam. [1] juga di artikan pula sebagai penggunaan dan penerapan metode dan sistem filsafat Islam dalam memecahkan problematika pendidikan umat Islam yang selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan pendidikan umat Islam.
Memandang konsep rahmatan lil alamin dari sudut pandang filsafat pendidikan Islam, akan dapat melihat permasalahan yang ada ditengah masyarakat secara menyeluruh,kritis dengan dasar Al Quran dan Hadis secara komprehensif sehingga akan melahirkan sikap positif, karena hakikat dari rahmatan lil alamin adalah kemanfaatan sebaik-baiknya dan sebesar-besarnya untuk masyarakat dan lingkungannya. Dalam perspektif Filsafat Pendidikan Islam konsep rahmatan ilil alamin adalah pemikiran yang serba mendasar, sistematik, terpadu, logis dan menyeluruh (universal) tentang rahmatan lil alamin, yang tidak hanya dilatar belakangi oleh pengetahuan agama Islam saja, juga berdasarkan mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan.
Pemerintah Indonesia pada saat ini sedang giat melaksanakan pembangunan, kususnya sarana dan prasarana jalan, diantaranya adalah proyek Proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Anyer hingga Banyuwangi. Proyek itu sebenarnya digagas sejak pertengahan 1990-an. Krisis ekonomi memaksa proyek tersebut belum dapan dilaksanakan. Proposal muncul kembali pada era Presiden Megawati Soekarnoputri, namun baru direalisasikan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain meningkatkan aspek pelayanan publik, fungsi utama Jalan Tol Trans Jawa sebenarnya ditekankan pada upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi. Jalan Tol Trans Jawa akan membentang di empat provinsi Yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Desa Masin Kecamatan Warungasem kabupaten Batang merupakan salah sat desa yang terkena kebijakan jalan tol itu, dimana diwilayah itu masuk pada Proyek Ruas Pemalang-Batang. Bila dicermati proses sosialisasi, pembebasan tanah hingga pembangunan, memang relatif lama, hingga pada akhirnya pembebasan tanah pun tercapai,  tercatat sekitar dua RT masyarakat desa masin harus meninggalkan tanah  kelahiran yang sudah puluhan tahun ditempatinya. Begitu banyak persoalan yang ada ditengah masyarakat dari yang gembira, bingung hingga menderita lahir maupun batin.
Dari gambaran itu maka penulis tertarik untuk meneliti masyarakat yang terkena proyek jalan tol di desa masin itu bila dilihat dari konsep rahmatan lil alamin, dengan mengambil judul  “ Konsep Rahmatan Lil  Alamin Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam Studi Jalan Tol Di Desa Masin Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang “

B.     LANDASAN TEORI
1.    Konsep Rahmatan Lil Alamin
Islam sebagai agama universal yang telah memberikan pedoman hidup bagi manusia menuju kehidupan bahagia, yang pencapaiannya bergantung pada pendidikan yang dipraktikanya. Dengan demikian, Islam sangat berhubungan erat dengan pendidikan. Hubungan keduanya bersifat organis-fungsional, pendidikan berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan Islam, dan Islam menjadi kerangka dasar pengembangan pendidikan Islam, serta memberikan landasan sistem nilai untuk mengembangkan berbagai pemikiran tentang pendidikan Islam. Dalam hal ini firman Allah SWT di bawah ini dapat dijadikan landasan paradigmatik pendidikan Islam:[2]

وَماَ أَرْسَلْنٰكَ اِلاَّ رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ 
Artinya :
“Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” .( QS. Al-Anbiya:107)
Kata rahmah berasal dari akar kata rahima-yarhamu-rahmah, di dalam beberapa bentuknya, kata ini terulang sebanyak 338 kali di dalam al-Qur’an. Yakni, di dalam bentuk fi’il madhi disebut 8 kali, fi’il mudhari’ 15 kali, dan fi’il amar 5 kali. Selebihnya disebut di dalam bentuk ism dengan berbagai bentuknya. Kata rahmah sendiri disebut sebanyak 145 kali [3].
Al-Asfahan, menyebutkan bahwa rahmah adalah belas kasih yang menuntut kebaikan kepada yang dirahmati. Kata ini kadang-kadang dipakai dengan arti ar-riqqatu mujarradah (belas kasih semata) dan kadang dipakai dengan arti al-ihsanul mujarrad dunar-riqqah (kebaikan semata-mata tanpa belas kasih). Misalnya, jika kata rahmah disandarkan kepada Allah, maka arti yang dimaksud tidak lain adalah “kebaikan semata-mata”. Sebaliknya jika disandarkan kepada manusia, maka arti yang dimaksud adalah simpati semata. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa rahmah yang datang dari Allah adalah in’am (karunia atau anugrah), dan ifdhal (kelebihan) dan yang datangnya dari manusia adalah riqqah (belas kasih).[4]
Konsep tentang Islam rahmatan lil alamin ada didalam Al-Qur’an yang pada intinya konsep ini memiliki pengertian yang sangat luas, dimana penjelasan dalam Al Qur’an bahwa “ tidaklah Kali mengutusmu dengan membawa pelajaran ini dan yang serupa dengannya berupa syari’at dan hukum yang merupakan sumber kebahagiaan didunia dan akhirat, kecuali agar kamu menjadi rahmat dan petunjuk bagi manusia dalam urusan dunia dan akhirat mereka “.[5] Sehingga dengan rahmat dan petunjuk Allah seseorang akan mendapatkan hidayah, untuk bisa beribadah lebih baik kepada Allah dalam kehidupannya .
Dalam Kamus  Al-Munawir, rahmatan berasal dari kata rohima yang disadarkan menjadi rahmatan artinya kasih sayang. Kata al’alamin berasal dari kata alam yang dijama’kan menjadi alamin yang artinya alam semesta yang mencakup bumi beserta isinya.[6] Jadi yang dimaksud dengan Islam rahmatan lil alamin adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaianya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam. Sehingga kita sebagai manusia harus bisa menyayangi makhluk Allah yang lain, baik antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam .
Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, rahmat berasal dari bahasa Arabrahman. Secara etimoligis berrti kasih sayang dan secara terminologis berarti Maha Pengasih Allah,[7] yang meliputi kepada semua makhluk .




2.      Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat berasal dari kata Yunani yang tersusun dari dua kata philein dalam arti cinta dan sophos dalam arti hikmat (wisdom). Orang Arab memindahkan kata Yunani philosophia ke dalam bahasa mereka dengan menyesuaikannya dengan tabiat susunan kata-kata Arab, yaitu Falsafa dengan pola fa’lala, fa’lalah dan fi’lal. Dengan demikian kata benda dari kata kerja falsafa seharusnya menjadi falsafah atau filsaf. Selanjutnya kata filsafat yang banyak terpakai dalam bahasa Indonesia, bukan berasal dari kata Arab falsafah dan bukan puladari kata Barat Philosophy.[8]
Intisari filsafat ialah berfikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas tidak terikat pada tradisi, dogma serta agama dan dengan sedalam-dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalannya. Adanya pengertian atau definisi yang bermacam-macam itu terungkap juga oleh Sidi Gazalba, bahwa para filosof mempunyai pengertian atau definisi tentang filsafat sendiri-sendiri.[9]
Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu aktifitas befikir menyeluruh dan mendalam dalam rangka merumuskan konsep, menyelenggarakan dan/atau mengatasi berbagai problem Pendidikan Islam dengan mengkaji kandungan makna dan nilai-nilai dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis. Dari sisi lain, Filsafat Pendidikan Islam diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mengkaji secara menyeluruh dan mendalam kandungan makna dan nilai-nilai Al Qur’an / al-Hadis guna merumuskan konsep dasar penyelenggaraan bimbingan, arahan dan pembinaan peserta didik agar menjadi manusia dewasa sesuai tuntunan ajaran islam.[10]
Mempelajari filsafat pendidikan Islam memasuki area pemikiran yang mendasar, sistematis, logis, dan menyeluruh (universal) tentang pendidikan, yang tidak hanya dilatarbelakangi oleh pengetahuan agama saja, melainkan menurut kita untuk mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan. Artinya persoalan-persoalan yang difikirkan mencakup hal-hal yang menyeluruh dan mengandung generalisasi bagi semua jenis dan tigkat kenyataan yang ada di alam ini, termasuk kehidupan umat manusia, baik di masa sekarang maupun di masa mendatang. [11]
Adapun filsafat pendidikan Islam menurut para ahli, diantaranya adalah :
a.       Ahmad Fuad al-Ahwani
Filsafat Islam adalah pembahasan tentang alam dan manusia yang disinari ajaran Islam. Dan menurut Mustofa Abdur Razik: Filsafat Islam adalah filsafat yang tumbuh di negeri Islam dan di bawah naungan negara Islam, tanpa memandang agama dan bahasa-bahasa pemiliknya.[12]
b.      Muzayyin Arifin berpendapat tentang filsafat pendidikan Islam adalah konsep berfikir tentang kependidikan yang bersumberkan atau berlandaskan ajaran agama Islam hakekat kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh agama Islam.
c.       Menurut Zuhairini, dkk (1955) Filsafat Pendidikan Islam adalah studi tentang pandangan filosofis dan sistem dan aliran filsafat dalam Islam terhadap masalah kependidikan dan bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan manusia muslim dan umat Islam. Selain itu Filsafat Pendidikan Islam mereka artikan pula sebagai penggunaan dan penerapan metode dan sistem filsafat Islam dalam memecahkan problematika pendidikan umat Islam yang selanjutnya memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan pendidikan umat Islam.

d.      Abuddin Nata (1997)
Filsafat Pendidikan Islam sebagai suatu kajian filosofis mengenai berbagai masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an dan al-Hadis sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli khususnya filosof muslim sebagai sumber sekunder. Selain itu, Abuddin Nata mengatakan upaya menggunakan jasa filosofis, yakni berfikir secara mendalam, sistematik, radikal dan universal tentang masalah-masalah pendidikan, seperti masalah manusia (anak didik), guru, kurikulum, metode dan lingkungan dengan menggunakan al-Qur’an dan al-Hadis sebagai dasar acuannya.
e.       Omar Muhammad Al-Tomy Al-Saibany
Filsafat pendidikan Islm tidak lain ialah pelaksanaan pandangan filsafat dari kaidah filsafat Islam dalam bidang pendidikan yang  didasarkan dalam ajaran Islam.[13]
Jadi filsafat pendidikan Islam adalah aktifitas berfikir mendalam, menyeluruh dan spekulatif atau ilmu pengetahuan yang melakukan kajian menyeluruh, mendalam dan spekulatif mengenai masalah-masalah pendidikan dari sumber wahyu Allah, baik al-Qur’an maupun al-Hadis.
3.      Program Jalan Tol
Dalam Perpres. Republik Indonesia No.3 Tahun 2016 Tentang percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional di jelaskan bahwa dalam rangka percepatan pelaksanaan proyek strategis untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, perlu dilakukan upaya percepatan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.[14]
Pembangunan jalan bebas hambatan (jalan tol) termasuk proyek strategis nasional, sebagaimana ditegaskan dalam lampiran perpres. No.3 tahun 2016.
Pengadaan Jalan Tol itu sendiri dimaksudkan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta keseimbangan dalam pengembangan  wilayah  dengan memperhatikan  keadilan,  yang  dapat  dicapai dengan membina  jaringan  jalan  yang dananya berasadari  pengguna jalan.
Dalam   mendukung   kepastia da kejelasa investasi   Jalan   Tol, Pemerintah menyusun dan menetapkan rencana umum jaringan Jalan Tol yang menjadi dasar pengembangan jaringan Jalan Tol dan sebagai acuan bagi investor dalam  berinvestasi.  Dengan  adanya  jaringan  jalan  yang  lancar,  diharapkan aktivitas ekonomipun akan menjadi lancar, sehingga pertumbuhan ekonomi bisa dipacu lebih cepat yang akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ini merupakan salah satu nilai penting pembangunan Jalan Tol. Dan pada akhirnya Jalan Tol diharapkan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat. Seperti halnya yang terjadi dalam proyek pembangunan Jalan Tol Trans Jawa yang menghubungkan Anyer hingga Banyuwangi.
Jalan Tol Trans Jawa akan membentang di empat provinsi Yaitu Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, dan dibagi dalam 9 ruas tol, meliputi:
No



1.
Ruas


Cikampek-Palimanan
Panjang


116 Km
1
Cikampek-Palimanan
116 Km
2
Pejagan-Pemalang
58 Km
3
Pemalang-Batang
39 Km
4
Batang-Semarang
75 Km
5
Semarang-Solo
73 Km
6
Solo-Ngawi
90 Km
7
Ngawi-Kertosono
87 Km
.8
Kertosono-Mojokerto
41 Km
9
Mojokerto-Surabaya
36 Km
Desa Masin Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang adalah salah satu desa yang terkena proyek Jalan Tol Trans Jawa, tepatnya pada  ruas Pemalang-Batang.

C.    KONDISI MASYARAKAT DESA MASIN DALAM PERSEPSI JALAN TOL
Desa Masin adalah nama sebuah desa di wilayah Kec. Warungasem, arah tenggara ibukota Kab. Batang (kk. 7 KM) atau arah selatan dari Kota Pekalongan (kk. 5 KM). Posisi Kec. Warungasem berada di perbatasan antara Kab. Batang dan Kota Pekalongan, bahkan lebih dekat ke Kota Pekalongan. Desa Masin memiliki keunikan yaitu banyak warganya yang menjadi perajin penyamakan dan produksi kulit (tas, ikat pinggang, sepatu, dompet, dll). Desa Masin dilalui jalan akses Batang/Pekalongan - Wonotunggal - Bandar - Reban - Bawang - Sukorejo - Temanggung - Secang - Magelang - Jogya. Industri kulitnya merupakan satu-satunya di Batang sehingga pemerintah daerah memberikan perhatian dalam bidang pembinaan, pelatihan produksi, dan pemasaran. [15]  Memiliki luas wilayah sekitar Masin luas 76.500  presentase 3.25ha, terbagi kedalam 5 RW dan  9 RT, [16]
Kondisi spiritual masyarakat desa Masin, hampir seluruh masyarakat adalah beragama Islam yang sangat aktif dan tradisional, Kyai merupakan pemimpin yang sangat disegani melebihi pemimpin yang lain termasukpemerintah desanya. Ketaatan beragamanya sangat tinggi, ini tampak dalam satu minggu banyak sekali jama’ah – jamaah baik pengajian-pengajian maupun jenis-jenis yang lainnya. Ketaatan terhadap pemerintah juga relatif tinggi ini tampak pada setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa, kecamatan, provinsi maupun pemerintah pusat dilaksanakan dengan baik.
Sebagaian besar penduduk bermata pencaharian sebagai wiraswasta, buruh sangat kecil yang menjadi PNS, bahkan tidah ada satupun masyarakat yang menjadi polisi,TNI maupun penegak hukum yang lain. Alumni pondok pesantren sangat mendominasi di masyarakat, masih kecil masyarakat yang lulus perguruan tinggi.

D.    ANALISIS
Proyek pembangunan jalan tol trans jawa yang melintasi desa masin merupakan proram nasional yang manfaatnya sangat besar, disamping untuk mengurai kemacetan jalan raya di Pantura selama ini, jalan ini juga merupakan sarana untuk mendukung percepatan pembangunan. Presiden Joko Widodo sangat konsen sekali untuk segera menyelesaikan proyek besar ini.  Semua itu untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat .
Bila di kaji secara seksama dari sudut pandang konsep rahmatan lilalamin, maka sebenarnya sudah sangat relevan sekali proyek nasional itu. Dalam perspektif Filsafat Pendidikan Islam konsep rahmatan ilil alamin adalah pemikiran yang serba mendasar, sistematik, terpadu, logis dan menyeluruh (universal) tentang rahmatan lil alamin, yang tidak hanya dilatar belakangi oleh pengetahuan agama Islam saja, juga berdasarkan mempelajari ilmu-ilmu lain yang relevan.
Konsep Rahmatan Lil alamin dalam perspektif filsafat pendidikan Islam memiliki empat wawasan pokok yang harus kita cermati yaitu :
1.      Pendidikan integralistik mengandung komponen-komponen kehidupan yang meliputi, Tuhan, manusia dan alam pada umumnya sebagai suatu yang integral bagi terwujudnya kehidupan yang baik, serta pendidikan yang menganggap manusia sebagai sebuah pribadi jasmani-rohani, intlektual, perasaan dan individu sosial.
Keterkaitan dengan proyek jalan tol di desa Masin, penulis melakukan komunikasi dengan masyarakat dimana mereka yang terkena proyek itu benar-benar memiliki tingkat kepercayaan pada Allah yang begitu kuat, serta  dapat memahami  apa sesungguhnya manfaat yang diharapkan oleh pemerintah dengan proyek itu. Setelah mendapatkan penjelasan dari pemerintah Desa  beserta panitia Proyek itu masyarakat desa Masin sangat antusias menyediakan tanah, bangunan dan sawahnya untuk di buat jalan tol yang merupakan proyek nasional itu. Tidak ada satupun masyarakat yang menolak, karena mereka berpendapat bahwa kepentingan nasional lebih diutamakan dari pada kepentingan pribadinya. Selain karena sosialisasi dan pendekatan yang intensif oleh pemerintah desa, sehingga kesepakatan harga pun menjadi sesuatu yang mudah untuk disepakati oleh masyarakat. Harga bangunan dan tanah yang ditetapkan oleh pemerintah bisa diterima dengan baik oleh masyarakat, sehingga masyarakat dengan semangat dapat mendukung proyek nasional itu. Hal ini penulis peranggapan bahwa itu merupakan sikap sosial yang baik. Sikap itu sangan relevan dengan konsep rahmatan lil alamin .
2.      Pendidikan yang humanistik memandang manusia sebagai manusia, yaitu makhluk yang diciptakan oleh Tuhan dengan fitrah-fitrah tertentu. Sebagai makhluk hidup, ia harus melangsungkan, mempertahankan, dan mengembangkan hidup. Sebagai mahkluk yang menghargai hak-hak asasi manusia, seperti hak untuk berlaku dan diperlakukan dengan adil, hak menyuarakan kebenaran, hak berbuat kasih sayang.
Dalam konteks pembebasan tanah dan bangunan untuk masyarakat desa Masin yang dengan mudah di ajak komunikasi oleh pemerintah dengan adanya proyek nasional itu, berarti mereka memiliki kapasitas sebagai anggota masyarakat yang menghargai sesuatu yang datangnya dari pemerintah arau umara’ karena berharap mengetahui sebuah kebenaran dan keadilan, mereka  berkomunikasi dengan baik itu berarti sebuah refleksi dari sebuah keinginan untuk kenlangsungan, mempertahankan dan pengembangan hidup. Ketika pemerintah menghendaki kepemilikan atas tanah dan bangunannya untuk negara, maka mereka sangat mudah untuk diajak komunikasi sehingga sampai pelaksanaan proyeknya itu pun tidak terjadi permasalahan  terhadap masyarakat desa masin. Semua itu menurut penulis merupakan cerminan rahmatan lil alamin .
3.      Pendidikan yang pragmatik adalah pendidikan yang memandang manusia sebagai makhluk hidup yang selalu membutuhkan sesuatu untuk melangsungkan, mempertahankan dan mengembangkan hidupnya, baik bersifat jasmani, seperti sandang, pangan, dan papan, Juga bersifat rohani, seperti berfikir, merasa, aktualisasi diri, kasih sayang dan keadilan maupun kebutuhan transcendental.
Prinsip melangsungkan, mempertahankan dan mengembangkan hidup, masyarakat desa masin yang terkena proyek jalan tol ini tampak  pada saan sosialisasi tentang rencana proyek itu mereka mau untuk menerima sosialisasi secara jelas oleh pemerintah hal ini  merupakan bentuk mempertahankan hidup karena mereka ingin mengetahui rencana itu secara jelas. Bahkan ketika penetapan harga penggantian ats tanah dan bangunan mereka mengikuti dengan seksama,meskipun disana-sini masih ada yang mengajukan permohonan protes karena harga belum bisa diterima karena mereka beranggapan belum pas harganya, itu semata-mata untuk mengembangkan hidupnya. Mereka berpikir bila tanah dan rumahnya di bebaskan oleh pemerintah, uang ganti rugi itu dapat mengembalikan tanah dan bangunannya kedepan atau tidak, semmua itu merupakan bentuk berfikir untuk aktualisasi diri kedepan sebagai kebutuhan yang trancedental bagi dirinya .
4.      Pendidikan yang berakar budaya yang kuat, yaitu pendidikan yang tidak meninggalkan akar-akar sejarah. Pendidikan yang berakar budaya kuat ini diharapkan dapat membentuk manusia yang mempunyai kepribadian, harga diri, percaya diri, dan membangun  peradaban berdasarkan pada budayanya sendiri yang diwariskan oleh nenek moyangnya. Akan tetapi disisi yang lain bukan berarti orang yang anti kemodernan, yang menolak begitu saja arus transformasi budaya dari luar.
Masyarakat Desa masin memiliki keyakinan dan kepercayaan bahwa proyek pemerintah ini mengandung nilai rahmatan lil alamin, karena manfaat jalan tol akan dapat dirasakan oleh bangsa Indonesia kedepan baik dalam bidang sosial ekonomi maupun pendidikan, maka keyakinan yang demikian itu menjadi dasar pikiran untuk mendukung dan berusaha mengikuti tahapan-tahapan proyek itu dengan baik. Semua dilakukanya untuk tanpa ada tekanan dari manapun, semua dilakukan dengan kesadaran dan penuh tanggung jawab ini merupakan bentuk sebuah kepribadian yang baik dari masyarakat, dimana mereka tidak mempunyai pikiran negatif terhadap proyek nasional yang menimpa pada masyarakat tersebut. Selain itu dasar agama yang kuat juga menjadi pedoman setiap melakukan kegiatan di masyarakat desa Masin, demikian juga saat desanya terkena pembebasan tanah dan bangunan itu, maka merekadengan rendah diri dan tenang mau bermusyawarah dengan pemerintah, semua itu dilakukan karena konsep rahmatan lil alamin telah ada disanubari mereka.
Dalam konsep rahmatan lil alamin ini masyarakat mempunyai peran yang urgen sebagai pelaku (subyek) maupun obyek pembangunan sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan yang berorientasi dan berpihak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat harus terus ditingkatkan, seperti halnya proyek pembuatan jalan tol trans Jawa itu .
Demikian juga dengan pemerintah sebagai pelaksana sekaligus penanggung jawab harus menjadi garda depan untuk mewujudkan tercapainya pembangunan. Namun begitu yang tidak kalah bagaimana tingkat partisipasi masyarakat. Pembangunan yang berorientasi pada konsep rahmatan lil alamin ini mengedepankan sikap yang inklusif, pluralitas, tingkat toleransi dan demokratis.
Islam yang inklusif mempunyai arti bahwa memang Islam datang kemuka bumi ini memang untuk semua umat manusia, sehingga mempunyai kemampuan (Ability) menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Dengan konsep yang demikian diharapkan bahwa Islam itu akan membawa kemanfaatan bagi semua makhluk hidup di muka bumi ini.
Pluralitas telah menjadi keniscayaan yang tidak dielakkan lagi, pluralitas telah menjadi suatu kaidah yang abadi dalam al-Qur’an. Dengan kata lain bahwa pluralitas itu sesuatu yang kodrati dalam kehidupan. Justru dengan tumbuhnya sikap pluralitsa ini diharapkan akan semakin mencerdaskan umat melalui perbedaan yang konstruktif dan dinamis.
Dengan ragam perbedaan ini, diharapkan kehidupan akan selalu berkembang secara dinamis, demikian juga pembangunan ikut berkembang dengan dinamis.Sehingga manfaat pembangunan yang dilaksanakan akan benar-benar membawa kemanfaatan bagi semuanya.
Namun untuk mewujudkan semua itu tentu membutuhkan jalinan kerjasama dan adanya sikap partisipatif dari semua unsur yang terlibat didalamnya secara nyata. Pembangunan akan berjalan sesuai dengan kaidahnya, yaitu mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Pembangunan akan berdayaguna sesuai dengan manfaat yang dihasilkan dari pelaksanaan pembangunan itu sendiri.
  
E.     KESIMPULAN
Dari paparan diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa :
1.      Konsep rahmatan lil alamin adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaianya di tengah kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam. Sehingga kita sebagai manusia harus bisa menyayangi makhluk Allah yang lain, baik antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam.
2.      Masyarakat desa Masin menerima proyek jalan tol trans Jawa dengan baik karena selain tahapan-tahapan yang dilalui oleh pemerintah dengan baik, komunikasi dengan masyarakat secara intensif dengan keputusan kompensasi tanah dan bangunan sesuai dengan kesepakatan dengan harga yang disepakati, juga masyarakat desa Masin yang taat dengan keyakinan agamanya, dimana semua anggota masyarakat yang terkena jalan tol adalah masyarakat muslim telah memiliki pemahaman yang baik terhadap konsep rahmatan lil alamin, dimana proyek jalan tol itu akan bermanfaat bagi bangsa Indonesia ke depan, maka proyek  itu pun dapat diterima dengan baik .


DAFTAR PUTAKA

Al-Maraghi,Mustofa,Ahmad,Terjemah Tafsir Al-Maraghi,Juz XVII,  Beirut: dar Al-Fikr,1974.
Arifin,Muzayyin. Filsafat Pendidikan Islam (revisi), Jakarta, Bumi Aksara, 2005.
http://kumpulanmakalahkuliah.blogspot.com.
http://www.kompasiana.com/sugitohadisastro/batang-yang-menyejarah-3_552a67976ea834d130552e1e
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Katalog Kecamatan Warungasem, 2014.
Munawwir, Ahmad Warson, Kamus Al-Munawir, Surabaya, Pustaka Progresif, 1997.
Per.pres No. 3 tahun 2016, Tentang percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
Sahabuddin dkk (Editor), Ensiklopedi Al-Qur’an, Kajian Kosa Kata, (Jakarta: Lentera Hati, 2007).
Supriyadi, Dedi, Pengantar Filsafat Islam, Bandung,Pustaka Setia, 2010.
Syar’I,Ahmad, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta, .cetakan ke 1, Pustaka Firdaus, 2005
Rahbini, Jurnal, Pendidikan Islam Paradigma Islam Rahmatan Lil'alamin, (Telaah Atas QS al-Anbiya[21]: 107), 2012
Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta. Bumi Aksara, cetakan ke 4, 2008.



[1]      H. Ahmad Syar’I M.Pd, Filsafat Pendidikan Islam,Jakarta, .cetakan ke 1, Pustaka Firdaus, 2005 ,hlm 5

[2]       Rahbini, Jurnal, Pendidikan Islam Paradigma Islam Rahmatan Lil'alamin, (Telaah Atas QS al-Anbiya[21]: 107), 2012
[3]        Sahabuddin dkk (Editor), Ensiklopedi Al-Qur’an, Kajian Kosa Kata, (Jakarta: Lentera Hati, 2007), hlm.810
[4]      Sahabuddin dkk (Editor), Ensiklopedi Al-Qur’an......hlm.810. 
[5]     Mustofa Al-Maraghi,Ahmad,Terjemah Tafsir Al-Maraghi,Juz XVII,  Beirut: dar Al-Fikr,1974, hlm 127
[6]     Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al-Munawir, Surabaya, Pustaka Progresif, 1997, hlm 654, 483, 966
[7]      Kamus Besar Bahasa Indonesia.
[8]       Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta. Bumi Aksara, cetakan ke 4, 2008, hlm.3
[9]       Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam....., hlm.4
[10]     Ahmad Syar’i, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Pustaka Firdaus, cetakan ke 1, 2005, hlm.5
[11]        Muzayyin Arifin. Filsafat Pendidikan Islam (revisi), Jakarta, Bumi Aksara, 2005. hlm 7
[12]        Dedi Supriyadi, Pengantar Filsafat Islam, Bandung,Pustaka Setia, 2010, hal.28
[13]      http://kumpulanmakalahkuliah.blogspot.com.
[14]      Per.pres No. 3 tahun 2016, Tentang percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
[15]       http://www.kompasiana.com/sugitohadisastro/batang-yang-menyejarah-3_552a67976ea834d130552e1e
[16]      Katalog Kecamatan Warungasem, 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LAPORAN HASIL RISET TENTANG MENGEMBANGKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK MELALUI PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DI MIS KURIPAN KIDUL

A.     PENDAHULUAN Sejak  bayi  anak  berkembang  secara  fisik,  mental,  sosial,  dan  emosional.  Kemampuan  anak berjalan,  berbicara...